Twitter Vol. II

Twitter.
Twitter..
Twitter...

What are you going to do when you experienced something unusual? Or you want to share something but you can't post a post on blog as soon as you want? Don't be worried, Twitter is here.
Yep yep, Twitter secara gak langsung jadi micro blog lo dong. Karena ada apa-apa, nge-tweet. Ada itu, nge-tweet. Marah? Tweet! Seneng? Tweet! Semua aja di tweet.

Bahkan sekarang banyak banget account gak penting bertebaran. Gue suka rada heran ketika gue buka timeline-nya. No offense, terlihat banget disitu kadang-kadang gak sesuai dengan username-nya aja gitu. Terlihat lebih ke curhat. Apa emang admin-nya sedang patah hati lalu biar mantan-nya gak liat sampe bikin account no use kayak begitu ya?

Dan please, banyak banget yang nge-reply dengan RT. Do you know what RT stands for? It stands for Re-Tweet. Bukan untuk reply to. Banyak lho yang terganggu dengan cara nge-tweet lo yang seperti itu. No offense, gak semua orang mau tau lo sedang ngobrolin apa. Dan bahkan gue lebih menyarankan untuk DM dibanding mention. Jadi tolong, mbak, mas.. yang punya account di social networking satu ini, lebih baik menaruh tulisan "re: ..." dibanding nge-RT. Karena gue, dan yang lain-nya yang sejalan pikirannya dengan gue, tidak mau tahu menahu apa yang sedang anda bicarakan.

Dan juga buat lo-lo yang suka ada masalah &pingin curhat ke Twitter, tolong, disaring omongan-nya. Yang nge-follow elo bukan orang-orang yang lo kenal lo doang lho. Kalo yang ngefollow lo anak alay dan lo nge-tweet ngejelek-jelekkin orang tua lo, lalu mereka pikir lo sama sekali gak ada sopan santun, apa enak di kira begitu? Yang ngira lo kayak gitu bisa jadi alay, dan bisa jadi orang yang kenal sama lo, lho. Yang kena dampaknya gak cuma lo, tapi orang tua lo juga. Dikira gak bisa ngedidik anaknya sampe ngomong kasar begitu. Belom lagi kalo ada orang bule gak jelas yang nge-follow lo dan penasaran sama apa yang lo tulis di situ, lalu buka Google Translate dan menerjemahkan semua tweet lo itu kedalam bahasa mereka. Dan jujur, kalo lo berpikir panjang, dampaknya gak cuma apa yang gue bilang. Liat aja deh kayak Luna Maya gitu, ketika dia lagi di puncaknya karir, ada berita gak enak. Lalu gimana kalo kayak gitu terjadi sama lo? Ketika lo lagi berusaha mencapai puncak karir lo tiba-tiba ada orang yang sirik sama lo dan tahu kehidupan lo dimasa lalu, dan bilang, "Lo yakin milih dia? Orang-nya gak punya sopan santun? Liat nih, tweet-nya. Kayak gini lo bilang hebat?" Jadi, mbak&mas pengguna Twitter. Tolong, dikontrol.

Gue bukan pengguna Twitter yang baik, sebenernya. Tapi I try to control. Dan I try to warn you. Efek lo ber-social networking itu gak cuma untuk batas tahun ini atau sampe 2 tahun ke depan. Tapi selama lo masih mengaktifkan social network lo, bisa di googling, dan selama itu lah lo akan terus terkena dampaknya. Hey, ini internet. Dan semuanya bisa dicari disini. Dan karena itulah, tolong dijaga sikap &bicaranya. Dan jika lo tidak bisa mengontrol penggunaan-nya, lebih baik, di deactivate. Dan lo terbebas dari masalah.. :)

0 comments:

Post a Comment