What's up.

Hi, hi, sudah lama tidak mem-post beberapa postingan disini dikarenakan jadwal kelas 12 yang padatnya nggak karuan.. walaupun sbnrnya sempet (tapi males) buat nge-post, ttp aja rasanya menulis dan menuangkan pikiran di blog tanpa ada yg mengganggu hati tuh.. susah banget. *caelah*

Sejujur-jujurnya jujur, gw sedang mengalami fase galauness. Tapi tapi tapi.. kalau gw cerita gw sama aja dengan menceritakan ke jelekkan lo dong, berarti gw sama kayak lo dong. Gak ah, gw kan sayang sama lo. Anggap saja perbuatan lo selalu baik.

Galau yg lebih parah dari ini adalah galau akademis, sob.
Yaa.. gw mungkin gak sepinter temen-temen gw, tp gw boleh dong sok-sok galau mau kuliah dimana, secara ini menyangkut masa depan gw, menyangkut hidup gw dimasa depan. *dibolak-balikajasebenernya*

Malam-malam dimana gw tidak bisa tidur, gw menghabiskan waktu dengan curhat sama Papa, Om Inco, dan sahabat-sahabat gw tentang apa yang harus gw pilih buat masa depan gw dalam jangka waktu yang lumayan singkat. Beberapa orang di sekitar gw mendukung gw buat jadi dokter gigi. Gw pengen nangis tiap dibilang kayak gitu, bukan berarti gw gak mau, tp gw gak sanggup. Gw suka sedih denger Mama nyuruh gw jadi dokter gigi sedangkan gw gak sanggup. Mikir aja, kalau nggak sekarang, kapan lg gw nyenengin Mama?

Gw gak bisa tidur juga kadang-kadang menghayal tentang masa depan gw, suami gw, gw dimasa depan, punya anak berapa dan sebagai-sebagainya. Yang jelas, gw gak mau kerja. Hahahaha, tp tetep aja kan untuk membangun hubungan sama orang-orang yang kelas atas harus bangun citra diri kalau diri sendiri pintar. Jujur ajasih, sampe sekarang gw masih ngebayangin diri gw sendiri kerja di Bank / sebuah perusahaan securities, lalu pacaran sama salah satu broker / direksi. Bisa tinggal di apartemen, mobil sendiri, buy myself something good, nikah dgn pernikahan spektakuler, trus berhenti kerja, punya anak dan ngemong anak. Simple, but I want it to be perfect.

Ya, seenggaknya semua cita-cita butuh rencana dan pencapaian. Dimana gw masih bingung dengan jalan gw untuk menuju kesana. Apakah gw harus milih UI dimana gw deket sama orang tua gw tapi gw gak bisa hidup mandiri kedepan-depannya karena selalu numpang hidup sama orang tua. Atau gw harus milih UGM dimana gw jauh dari orang tua tapi kedepannya gw bisa mandiri ngurus diri sendiri. Jujur aja, gw gak bisa jauh dari mama-papa. Jujur, kutak sanggup.. belum lagi gw harus menjauhkan diri dari sahabat-sahabat kesayangan gw yg super super gw sayang selama-lamanya. Kalau gw di UGM, giliran mereka reuni atau gimana, pasti gw ngabsen terus. *nulisinilama-lamangeracuninpikiranbuatjadianakUI*

Tp setelah gw browsing-browsing.. UGM sama UI passing grade-nya tinggi-tinggi yah :(((
BUKAN ITU DENG. Tapi masalahnya, jurusan apa?!! Hukum kah, Ilmu Ekonomi kah, atau apakah?? Gw selama ini berusaha meyakinkan diri untuk milih Ilmu Ekonomi karna menurut pandangan gw org dengan pengetahuan ekonomi makro bakal dibutuhkan sangat dimasa depan, lalu peminatnya juga kurang *bukantakutbersaingsuer*, dan macam-macam lainnya. Tapi pas ditinjau ulang...... RATENYA TINGGI JUGA huhuhu.. jadi intinya kenapa rate semua sekolah tinggi-tinggi untuk otakku yang gak tinggi. Gw sempat berpikiran juga mau jadi penasihat keuangan keluarga / pribadi, tp setelah dipikir-pikir kalau profesi macam gitu dan mau sukses, bangun citranya susah juga. Jadi dokter apa nih.. hmm.. *bantingstir*

Intinya, gw galau akan masa depan gw yang masih burem ini. Sekian..

Oiya, curhat dikit boleh, kan?

You know what, someday I’ll get tired of asking for your attention.Someday I’ll get tired of making the first move just so we could talk. Someday I will get tired of loving and waiting for you. Someday I will get tired of sending you a text message having no reply coming from you. I’ll get tired of thinking how can I make you happy when you don’t even make an effort to do the same for me. I’ll get tired of you saying “I’m busy, I have no time.”. You know, sometimes I wanna tell you that “You’re not the only person experiencing a busy life. I am also busy, but I make time for you because I love you. I have sleepless nights thinking about you.”. No, you just don’t get it do you?

I get it. I have no value to you. I’m just one of those people whom you hang with. I’m just one of those people whom you run to whenever you like to talk and you trash out whenever you’re done. I’m just a nobody.

Time will come that I will no longer have interest in you. I hope you know why it turned out like that. It’s not easy to love a person who doesn’t know how to appreciate.

So baby, go mock me. I'm okay, cause you know, I'm fine. And I'm sorry for not saying sorry, because you never say sorry when you made mistakes either. I'm being selfish once, is it okay for you? Well, I'm tired anyway. Of having fights like this, but it's up to you, but I guess if you want to mock me more than that, you'd better break me up. Cause you know I've got a heart that's broken everytime I saw that bad words. It's not that I'm not sad, but pretty much fighting for myself, setelah sekian lama lebih mentingin perasaan orang daripada diri sendiri. Toh selama ini ketika lo marah lo tidak pernah mengontrol diri lo sendiri buat gw, lalu apakah gw harus terus-terusan mengontrol diri gw sendiri.

No lie, I miss you. Have fun, and sweet dreams tonight. You know, I know you'll be just fine without me. Or even better off without me. Toh, you and your family never appreciate me. Anggap saja gw gak ada. Selama ini.

By then I know, you never deserve my words. Or even my love. And yes, you never appreciate me in a good way I do for you. So, see you. And.. thanks for everything.




0 comments:

Post a Comment