This post would sound that cheesy, but whatever, I just need to feel better.

I know that people would change the way they were, but I just hate the changes when I stay the same. You know how it feels, I bet.

Nggak, gue tidak minta lo kembali seperti dulu.. gue tau orang berubah. Dan gue mengerti. Mengerti dengan hati tidak menerima, mengerti dengan hati berat. Tapi, gue mengerti. Bukan mengerti tepatnya, tapi mencoba mengerti. Hmm, kalo mencoba lalu gagal?

Gue hanya benci dengan reaksi yang diberikan ketika dihadapkan suatu masalah, sekarang. "Maumu apa?" Itu kayak mengiris. Kayak.. apa ya susah jelasinnya. Intinya, gitu. Kadang pengen nangis, tapi buat apa gue nangis kalo orang yang gue pikirkan dengan sepenuh hati jiwa raga (duileh) tidak memikirkan gue sama sekali dan ketika gue mengeluarkan unek-unek, minta dimengerti, cuma diberi dua kata yang mengirisnya kayak hati diiris terus dikasih jeruk nipis.

I hurt you a lot maybe, dan mungkin sekarang giliran gue disakitin kali ya.
Tapi gue nggak sekuat itu, bro.

Nggak sama sekali..
Nggak sama sekali..
Nggak sama sekali..

Gue masih di tahapan dimana gue mencoba mengerti lebih, lebih dan lebih.
Mencoba menjadi lo di masa-masa lalu.
Tapi kalo gagal, maaf.

Sekali lagi, gue nggak minta lo berubah jadi lo yang dulu, yg cheesy dan sebagainya.
Gue hanya minta, tolong kasih gue penjelasan atas masalah, bukan "Maumu apa" answer. Nggak minta sih, nanti dibilang nuntut.

Yaa, intinya minta. Tapi kalo dibilang nuntut, yaudah lupakan. Anggap aja gue tidak pernah merasakan ini, lalu anggap ini tidak ada.

Sebenernya gue males sayang banget sama orang, takut kejadian nangis berhari-hari karena ditinggal orang kesayangan terulang, tapi gue bilang iya untuk jadi pendamping lo berarti gue percaya lo tidak akan menyakiti gue kayak mereka kan? Iya kan?

I tried my best, at least. Gue udah bilang ini ratusan kali, bahkan lebih. Bahkan sampe nangis didepan lo, well itu momen termemalukan gue.. tp men, rrrk entah apakah gak ada kata-kata lebih menjijikan dari ini tp gue sayang banget sama lo, ngerti kan?

Gue rada menikmati sih, menjadi wanita sesungguhnya yang bentar-bentar galau gitu apa karena gue sedang PMS jd overthinks, tp gue agak menikmati. Menikmati nangis tiap malem, wakaka alay bgt tp gue menikmati.

Sedikit agak lega dengan menulis ini semua, entah ini akan publish atau save dan jadi draft. Pengen bilang langsung sih sebenernya, tp dari kemaren jawabannya hanya itu.

Sampai detik ini gue masih berusaha mengerti, masih berusaha menerima hahahah, kayak gue diapain aja ya, tapi ya gitu. Tapi sampai gue sudah melewati titik turning point dimana gue harus berhenti mengerti lo, gue hanya bisa bilang maaf. I tried myself to stay the same, at least.

Dan kalau suatu saat nanti gue harus pergi dari kehidupan lo, inget..
gue sayang sama lo,
gue selalu bangga sama lo,
gue selalu ada buat lo,
gue selalu mendukung lo,
gue selalu menerima lo apa adanya,
dan suatu saat nanti mungkin lo sadar,
..........................................
...
............
..........
...............................


I'm one of a kind who love you that way, called unconditionally that I bet you wouldn't ever meet again :)

0 comments:

Post a Comment